Tak dapat aku berkata banyak, ketika orang hanya dapat berkata, dan aku yang bisa merasakan.
Memang bodoh beribu bodoh jika aku masih bisa mengingat kebaikan seorang yang telah beribu menyakitkan. Tapi aku tak mencinta dia yang sekarang, karena aku tahu begitu dulu nya sempat mencinta.
Dan nyatanya. Tak hanya aku yang merasakan. Banyak orang yang merasakan, bahwa cinta ini yang paling mendalam mengapa harus jua menjadi cinta yang menyakitkan amat mendalam. Adil.
Begitu adil kehidupan ini.
Aku tak mencintai yang sekarang, aku sangat menyayangkan yang dulunya.
Dia dapat menjadi yang terindah, namun dia sesaat bisa menjadi yang terburuk.
Tak ada yang dapat menyanggahku. Tepatnya hatiku, karena aku yang hanya dapat merasakannya.
Seburuk apapun dia.
Aku sempat merasakan ketulusannya.
Jelas terkadang sulit aku menerima keadaannya. Masih teramat sakit bagiku.
lebih sakit jika aku kehilangan orang yang baik, bahkan terlalu baik untukku.
dibanding aku kehilangan orang yang memang tak begitu baik padaku. Jelas bukan begitu?
Aku kadang berfikir. kenapa dia sudah bisa bahagia dengan orang lain.
Tanpa harus merasakan hal yang sama denganku, sakit sangat teramat sakit.
Mungkin dibalik semua itu, aku berfikir yang membuat aku jauh lebih kuat.
Mungin dia tidak sekuat aku, dia harus memiliki seorang yang dapat menguatkannya, atau dia bisa terpuruk sendirian. Sedangkan aku, aku masih bisa menghadapi cobaan dengan sendirinya. Aku bisa mencoba untuk merasakan sendiri dahulu.
Dan aku selalu berdoa siapapun nanti yang menjadi teman hidupku, semoga menjadi seorang yang baik untuk ku dan keluargaku. Aamiin Allahumma Aamiin.
Salam rindu, untuk orang yang menyakitiku sampai saat ini, karena pergi meninggalkan jejak yang begitu indah sebelumnya.