Sabtu, 27 Februari 2016

Cinta yang Mendalam, Sakit Pula yang Mendalam.

Cinta yang sangat mencinta, itulah pula cinta yang sangat menyakitkan. 
Tak dapat aku berkata banyak, ketika orang hanya dapat berkata, dan aku yang bisa merasakan. 
Memang bodoh beribu bodoh jika aku masih bisa mengingat kebaikan seorang yang telah beribu menyakitkan. Tapi aku tak mencinta dia yang sekarang, karena aku tahu begitu dulu nya sempat mencinta. 

Dan nyatanya. Tak hanya aku yang merasakan. Banyak orang yang merasakan, bahwa cinta ini yang paling mendalam mengapa harus jua menjadi cinta yang menyakitkan amat mendalam. Adil.
Begitu adil kehidupan ini. 

Aku tak mencintai yang sekarang, aku sangat menyayangkan yang dulunya. 
Dia dapat menjadi yang terindah, namun dia sesaat bisa menjadi yang terburuk. 
Tak ada yang dapat menyanggahku. Tepatnya hatiku, karena aku yang hanya dapat merasakannya. 
Seburuk apapun dia. 
Aku sempat merasakan ketulusannya.
Jelas terkadang sulit aku menerima keadaannya. Masih teramat sakit bagiku. 
lebih sakit jika aku kehilangan orang yang baik, bahkan terlalu baik untukku. 
dibanding aku kehilangan orang yang memang tak begitu baik padaku. Jelas bukan begitu? 

Aku kadang berfikir. kenapa dia sudah bisa bahagia dengan orang lain. 
Tanpa harus merasakan hal yang sama denganku, sakit sangat teramat sakit.

Mungkin dibalik semua itu, aku berfikir yang membuat aku jauh lebih kuat. 
Mungin dia tidak sekuat aku, dia harus memiliki seorang yang dapat menguatkannya, atau dia bisa terpuruk sendirian. Sedangkan aku, aku masih bisa menghadapi cobaan dengan sendirinya. Aku bisa mencoba untuk merasakan sendiri dahulu.
Dan aku selalu berdoa siapapun nanti yang menjadi teman hidupku, semoga menjadi seorang yang baik untuk ku dan keluargaku. Aamiin Allahumma Aamiin. 
Salam rindu, untuk orang yang menyakitiku sampai saat ini, karena pergi meninggalkan jejak yang begitu indah sebelumnya.

Jumat, 19 Februari 2016

Berputar

Selamat malam Diaryku. 
Hari ini yang ada dibenakku, ialah kata berputar. 

Semakin hari, semakin lama kulewati, semakin banyak pula cerita hidupku. 
Aku melibatkan semua banyak orang, bahkan sering keluar dari bibirku kata dalam artian dunia begitu sempit. Tak apa. Aku ingin lebih lagi terlihat sempit, agar aku dapat mengenal semua sekitarku, dan dunia luas mengenalku. 

Perkenalkan, aku perempuan yang tidak tahu entah apa masa depanku. 
Tapi semua impianku sudah ada dalam benakku. 
Berputar. Terus berputar. Aku sering mendengar cerita dari satu orang ke orang lain, bahwa alhasilnya hidup seorang itu penuh dengan perputaran roda kehidupan. 

Harta, bisa lenyap begitu saja. 
Harta uang, maupun segalanya.

Harta, bisa pula ada, sebegitu hebatnya.
Harta uang, maupun segalanya. 

Berputar. Memang bukan berarti kita takut jikala sekarang kita punya esok harinya tak akan punya lagi. Tak perlu takut, tapi kalau bisa, kita harus siap. 

Memang benar, sudah kupastikan benar, aku bahkan bisa menebak jikala hari ini bahagia, besok atau pun sesudah ini pasti ada tangisnya. Aku mengerti, walau sudah tau apa yang bisa ditebak setelahnya, tapi tetap saja perasaan disaat itula yang dapat merubah segalanya. 

Dapat kusimpulkan, hidup memang sudah ada kalanya kita merasakan sakit, setelahnya kita bahagia, lalu tak sampai disitu jua, karna bakal ada rasa sakit lagi, lalu bahagia lagi, begitupun seterusnya. 
Maka dari itu, perlu semua yang ku lakukan adalah hal terbaik. 

Hanya satu pintaku, jikalau benar hidupku nanti berputar. Aku sepenuhnya sekarang selalu berusaha, aku siap menghadapi semua rasa sakitku, asal nanti Allah akan memberikan semua yang terbaik untuk keluargaku. Aku ingin membanggakan semua keluargaku, 
Ibuku.. 
Ayahku.. 
adik dan kakakku..
semua keluargaku. 
Aku rela untuk bisa mengeluarkan semua sakitku sekarang, hingga esok hari nanti,
semua berputar. Aku akan mengeluarkan tangis haruku karena melihat semua keluargaku tersenyum dan bahagia selamanya. 
Aamiin Allahumma Aamiin yaAllah..

Selasa, 16 Februari 2016

Salam Hangat

Hm hai.
Setelah datang, lalu pergi. 
Setalah kunjung, lalu berlari. 

Kadang aku tertawa kecil atas apa yang telah aku rasakan, memang menyakitkan tapi karena hidup tak seindah dongeng biasanya, melainkan lebih. Jadi ku bawa saja menjadi tawa yang menggelitik. 
Seakan hidup tak selalu terbuang sia dengan apa yang telah dilewati, walau dengan kata salah bahkan sedih yang mendalam. 
Tak masalah, asal sudah kuperjuangkan sebaiknya.

Aku mengutip sebuah perkataan dari sahabat terbaikku. 
"Jangan pernah membuka pintu hati untuk orang yang hanya ingin "mengintip" dari pintu hatimu saja,
Tapi bukalah pintu hatimu untuk orang yang sudah "mendobrak" pintu itu dengan usahanya, walau pintu itu sekuat besi maupun baja". 
Itu benar, amat benar. 

Jadi, sebenarnya. Bukan karna salahnya yang membuat dia sekilas hanya datang, lalu pergi semuanya dariku,
tapi karena salahku sendiri,  terkadang, memperlakukan hal yang sama terhadap orang lain.

Lagi-lagi mungkin kupikrkan, ini jalan Allah yang Maha Mengetahui segalanya, dengan cara yang begini, dan dengan cara apapun, jika memang orang itu bukan untuk menjadi seorang yang spesial dihidupku, maka Allah akan jauhkan dari hidupku. 

Aku percaya, Cinta itu bukan untuk "pernah" kita rasakan 
Tapi Cinta itu kita rasakan setelah benar-benar abadi. 

Santai. 
Cinta datang pada waktu dan orang yang tepat kok. Jadi sejauh apapun itu cintaku, pasti cinta akan temukan jalannya sendiri. Cinta pasti tak akan salah, hanya saja kita yang bisa menyimpulkannya dan merasakannya. 

Salam hangat, untuk Cintaku disana.
Yang belum ku ketahui.

Sabtu, 13 Februari 2016

Ada Aku.

hei. ku ikut bersedih dengar kabarmu, kabarmu yang kehilangan akan salah satu kasih dari seorang yang sangat amat kau sayang. Aku tak kuat mendengarnya, bahkan aku tak sanggup membayangkan jikala aku menjadi dirimu. Sekali lagi aku turut prihatin akan kabarmu. 
Tapi aku yakin aku sangat amat yakin kau bisa kuat, kau bisa jauh lebih baik dari sebelumnya walau tanpa Ia. Aku bisa temanimu kapanpun kau mau, kapan kau butuhkan, dan kapan kau bisa.. 

Ini bukan sekedar kata teman, tapi ini tentang perasaan. 
Bukan hanya karena kau kehilangan dia,
tapi juga karena aku masih bisa menjagamu. Kumohon biarkan aku terus ada didekatmu. 

Baiklah, sampai detik inipun masih kusebut kau sahabatku. 
Hai sahabatku, jangan bersedih ya. Masih banyak yang menyayangimu, ini sungguh berat. tapi ada aku bahkan yang lain akan mendukungmu. 
Hidup ini memang tak bisa ditebak, bahkan diterka. Karna yang Maha Kuasa sangat mengetahui kau jauh lebih kuat, jadi kau diberikan cobaan ini agar mengerti akan makna hidup lainnya. 

Jadilah anak yang baik ya sahabatku, jadilah anak yang selalu bisa membanggakan orang yang sudah hilang dalam hidup nyatamu, namun tidak untuk hatimu. 
Buatlah harimu sibuk akan manfaat ya sahabatku. 

Jangan takut. Ada aku. Aku yang akan menemanimu, kapanpun.
Sebisaku. Kita erat, pasti bisa kita bersama lalui semuanya. 

Jangan bersedih lagi, sahabat. Ada Aku.

Senin, 08 Februari 2016

Teka-Teki

Pagi duniaku 
Pagi jua teka-tekiku 

Kujalani hidupku
Mulai dari ku kenal sapa 
Sampai ku kenal derita 

Hidup tak bisa ditebak
Bagai teka-teki 
Yang selalu mengiringi 
Kadang menerangi
Kadang pula menakuti

Ku yakin memang setelah adanya tawa 
Akan kuhadapi namanya derita
Karna itu pula dicitakan tantangan 
Aku hanya bisa berusaha
Lalu semuanya ku serahkan

Tak bisa kutebak
Apa isi hidupku
Mulai detik ini 
Maupun nantinya 
Kadang pun aku bertanya
Siapa yang akan jadi pujaanku? 
Jadi kunci akan pintu hidupku

Setelah dia yang sempat temani hidupku
Lalu siapa selanjutnya? 
Terbayang
Lalu terbuang 
Masih banyak caraku 
Untuk lebih bisa 
Bisa lebih baik dari sebelumnya
Agar teka-tekiku akan terbuka 
Terbuka dengan sendirinya